Kau Menikah Dengan Dia, Tapi Hatimu Tak Pernah Setia
Hujan gerimis membasahi kota Shanghai. Di balik jendela apartemen mewah ini, aku menatapnya. Xiao Chen, lelaki yang kini berdiri di altar, mengucapkan janji setia pada wanita lain. Bukan aku. Wanita itu, Lin Mei, tersenyum anggun, gaun putihnya berkilauan di bawah lampu kristal. KILAUAN PALSU, pikirku pahit.
Suara guqin mengalun lirih dari speaker. Melodi yang dulu sering kami dengar bersama, saat masih ada KITA. Dulu, sebelum ambisi dan harta meracuni hatimu.
Aku berbalik, menjauhi pemandangan yang mengiris kalbu. Aku memilih untuk tidak hadir di pernikahan ini, memilih untuk diam. Bukan karena aku lemah, tapi karena aku menyimpan rahasia. Sebuah rahasia yang jika terungkap, akan menghancurkan segalanya. Rahasia tentang anak yang kukandung, anak Xiao Chen.
Orang mungkin bertanya, mengapa aku tidak mengungkapkannya? Mengapa aku tidak merebut Xiao Chen kembali? Jawabannya sederhana: dendamku tak perlu kekerasan. Aku hanya ingin melihatnya menyesal. Aku ingin melihatnya hidup dalam kebahagiaan palsu, selalu dibayangi oleh KEBENARAN yang ia sembunyikan.
Lima tahun berlalu. Lin Mei melahirkan seorang putra, Xiao Wei. Keluarga Xiao semakin berjaya. Dari luar, mereka tampak sempurna. Tapi aku tahu, di balik senyum Xiao Chen, tersimpan keraguan. Tatapannya selalu mencari, seolah ada sesuatu yang hilang.
Suatu malam, aku menerima telepon dari nomor tak dikenal. Suara seorang wanita bergetar di ujung sana. "Dia bukan anakmu, Xiao Chen. Xiao Wei bukan darah dagingmu."
Duniaku serasa runtuh. Lin Mei berselingkuh? Lantas, siapa ayah Xiao Wei?
Penyelidikan singkat membawa aku pada fakta yang lebih mengejutkan. Lin Mei menikahi Xiao Chen hanya karena paksaan ayahnya, seorang pengusaha licik yang terlilit hutang. Ayah Lin Mei membutuhkan Xiao Chen untuk menyelamatkan bisnisnya. Dan Lin Mei, yang sebenarnya mencintai orang lain, terpaksa mengkhianati hatinya.
Lebih PARAH lagi, pria yang dicintai Lin Mei adalah… adik tiri Xiao Chen sendiri, Xiao Feng!
Aku tertawa getir. Takdir memang LUCU. Selama ini, aku menyangka bahwa Xiao Chen yang mengkhianatiku. Padahal, ia juga adalah korban.
Beberapa bulan kemudian, ayah Lin Mei bangkrut. Usaha keluarga Xiao merosot tajam. Skandal perselingkuhan Lin Mei terbongkar. Xiao Chen menceraikannya, dan Xiao Feng memutuskan untuk pergi jauh, meninggalkan Shanghai.
Aku bertemu Xiao Chen di sebuah kafe. Matanya sayu, wajahnya terlihat lebih tua dari usianya. "Aku tahu," katanya lirih. "Aku tahu tentang anakmu. Dan aku tahu, aku pantas mendapatkan semua ini."
Aku hanya tersenyum tipis. Kebahagiaanku bukan terletak pada penderitaannya. Kebahagiaanku adalah melihat anakku tumbuh sehat dan bahagia.
Sebelum beranjak pergi, aku menatapnya sekali lagi. "Xiao Chen," ucapku pelan. "Semua RAHASIA pada akhirnya akan terungkap. Dan karma akan selalu menemukan jalannya."
Di balik tatapan kosongnya, aku melihat secercah penyesalan yang mendalam. Aku tahu, hidupnya tidak akan pernah sama lagi. Dan inilah balas dendamku yang terindah: takdir yang berbalik arah, dengan pahit namun indah.
Hujan kembali turun. Aku melangkah pergi, meninggalkan Xiao Chen dalam kesunyiannya. Tapi aku tahu, bayanganku akan selalu menghantuinya.
Dan aku bertanya-tanya, apakah ia akan pernah tahu... bahwa aku yang mengirimkan rekaman suara itu pada malam pernikahan mereka?
You Might Also Like: Agen Kosmetik Reseller Dropship Di
0 Comments: